6 Perbedaan Drama Korea & Sinetron Indonesia

6 Perbedaan Drama Korea & Sinetron Indonesia
Apakah disparitas antara drama Korea & sinetron Indonesia? Berdasarkan pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), drama merupakan komposisi syair atau prosa yg dibutuhkan bisa mendeskripsikan kehidupan & tabiat melalui tingkah laris (akting) atau obrolan yg dipentaskan. Drama juga dapat diterjemahkan menjadi cerita atau kisah, terutama yg melibatkan permasalahan atau emosi, yg spesifik disusun buat pertunjukan teater. Sedangkan pengertian sinetron merupakan film yg dirancang spesifik buat penayangan kepada media elektronik misalnya televisi.

Indonesia mempunyai poly sinetron yg tayang kepada televisi misalnya Anak Jalanan, Manusia Harimau, Diam-membisu Suka, Bidadari, Tersanjung, Catatan Si Boy, & lain-lain. Begitu juga bareng Korea, atau tepatnya Korea Selatan, yg membentuk aneka macam drama yg sangat disukai tak hanya kepada dalam negeri akan tetapi juga mancanegara. Beberapa judul drama Korea yg sangat terkenal diantaranya Full House, Jewel in The Palace, Queen of Seon Deok, Dream High, Boys Before Flowers, Endless Love, & sebagainya.

Bagi para pencinta drama Korea sekaligus sinetron Indonesia, tentu Anda sudah bisa mengetahui apakah disparitas dari ke 2 jenis tontonan ini. Tetapi buat warga generik yg sporadis menonton televisi, kemungkinan Anda bakal mengalami sedikit kesulitan ketika menjawab pertanyaan wacana disparitas drama Korea & sinetron Indonesia. Beruntung lantaran kali ini Farof akan membahas seputar topik ini.

Perbedaan 1 : Jumlah Episode

Perbedaan primer yg paling terlihat antara drama sintesis Korea & sinetron bikinan Indonesia merupakan jumlah episodenya. Sebelum proyeknya dirancang, drama Korea sudah merencanakan berapa jumlah episodenya terlebih dahulu sinkron bareng narasi. Kebanyakan berkisar antara 16 hingga 30 episode. Hal ini tidak selaras bareng sinetron Indonesia, kepada mana jumlah episodenya dipengaruhi sang rating. Sinetron yg mempunyai rating rupawan akan mempunyai episode yg semakin poly hingga ratingnya perlahan menurun.

Perbedaan 2 : Jadwal Tayang

Pada zaman dahulu, sinetron-sinetron umumnya tayang seminggu sekali bareng durasi yg tak terlalu usang. Namun seiring bareng tuntutan zaman, sinetron sekarang hadir setiap hari. Jadi pagi harinya syuting kemudian malamnya sudah ditayangkan kepada televisi. Ini dikenal juga menjadi kejar tayang (stripping). Sedangkan drama Korea kepada negara asalnya ditayangkan hanya 2 kali dalam setiap minggu yaitu Rabu & Kamis atau Sabtu & Minggu.

Perbedaan 3 : Alur Cerita

Mayoritas drama Korea mempunyai alur cerita yg kentara & tak bertele-tele. Ini merupakan output dari persiapan naskah yg sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum proses syuting dimulai. Sementara itu, kebanyakan sinetron kepada Indonesia mempunyai jalan cerita yg tak kentara. Apalagi andai istilah sinetron tadi sedang naik daun, maka plotnya pun akan dirancang memutar buat memperbanyak jumlah episode.

Perbedaan 4 : Minim Pemeran

Sudah menjadi pemandangan yg generik kepada Indonesia kalau aktor & aktris yg tengah meroket akan digunakan kepada aneka macam judul sinetron. Mungkin tak perkara apabila karakter yg dimainkan tidak selaras. Tapi faktanya selebritis yg tengah terkenal tadi akan terus memainkan tokoh bareng tabiat yg sama secara berulang-ulang. Jauh tidak selaras bareng para aktor & aktris kepada Korea yg lebih variatif & berani merogoh kiprah yg menantang.

Perbedaan lima : Tema Cerita

Apa tema cerita yg acapkali diangkat ke dalam sinetron? Jawabannya hanya muncul 3, kalau tak rebutan cinta, rebutan harta, absolut rebutan tahta. Sedangkan suasananya acapkali ikut-ikutan bareng kenyataan yg tengah tren sebagai akibatnya cepat membosankan. Misalnya wacana mistis, hantu, kepercayaan, atau kutukan. Berbeda jauh bareng drama Korea yg mempunyai identitasnya sendiri-sendiri sebagai akibatnya terlihat unik. Peralatan yg digunakan buat proses syuting juga aporisma sebagai akibatnya nuansanya akan sangat terasa.

Perbedaan 6 : Lagu Latar

Hampir seluruh drama Korea dilengkapi bareng lagu latar spesifik atau OST (Original Soundtrack). Bahkan tak sedikit drama yg justru menjadi terkenal yg akan terjadi kepopuleran lagu latarnya. Tentu saja lagu latar misalnya ini tak bisa dijumpai kepada sinetron-sinetron. Kalaupun muncul, lagu tadi merupakan lagu pembuka atau lagu penutupnya saja.

Jadi, Mana yg Lebih Bagus?

Kita tak dapat menarik konklusi kalau drama Korean mempunyai kualitas yg lebih rupawan daripada sintetron Indonesia. Sebab hal ini tergantung kepada minat & ketertarikan masing-masing penonton. Sah-legal saja andai istilah sahabat Anda begitu menyukai drama Korea & Anda pun sangat menikmati tayangan sinetron karena keduanya merupakan tayangan buat hiburan bukan bahan perdebatan. Yang terpenting, kita wajib pintar dalam menunjuk & memilah yaitu meniru model positif yg ditampilkan sang para pemain dan menghindari berperilaku negatif misalnya yg diperankan sang tokoh berlawanan.

Advertisement
6 Perbedaan Drama Korea & Sinetron Indonesia